Advertisers

Sabtu, 15 Oktober 2011

Dongeng Matematika

Menyediakan buku-buku cerita baik itu kisah ataupun dongeng sepertinya merupakan sebuah keharusan bagi Anda jika Anda memiliki anak kecil di rumah. Ada banyak buku cerita tersedia yang bisa Anda pilih sesuai keinginan Anda dan anak Anda tentunya. Saya pun memiliki beberapa buku yang isinya menceritakan berbagai kisah dan dongeng. Beberapa diantaranya berisi cerita-cerita favorit dan paling sering dibacakan karena kedua anak saya menyukainya.

Ya, anak kecil senang sekali ketika mereka mendengarkan sebuah kisah atau dongeng. Membacakan cerita kepadanya tentunya merupakan sebuah ide bagus.
Bacakan beberapa cerita kepada anak ketika menjelang tidur di malam hari, atau kapanpun ketika dia menginginkannya. Bacakanlah dengan suara nyaring kepada mereka. Jangan lupa, sedikit ekspresi mungkin diperlukan ketika Anda bercerita.
Lalu apa hubungannya dengan matematika?
Berikut adalah tips mendongeng atau bercerita jika Anda ingin memberi pengalaman lebih dengan berbagai cerita yang Anda bacakan. Pengalaman lebihnya adalah, anak Anda diajarkan matematika secara tidak langsung melalui cerita-cerita itu.

  1. Pastikan anak Anda nyaman sehingga dia akan menyimak cerita yang Anda bacakan dengan serius dan rasa penasaran.
  2. Ajukan beberapa pertanyaan di setiap penggalan cerita yang telah Anda bacakan untuk menarik perhatian serta mengetahui keseriusan dan daya tangkapnya. Pertanyaan yang diajukan hendaknya tidak bersifat menguji ketepatan dan memaksa anak untuk menjawabnya.
  3. Pertanyaan yang diajukan menanyakan kisah yang baru saja diceritakan, bisa juga menanyakan jalan cerita selanjutnya menurut perkiraan anak.
  4. Jika anak memiliki buku cerita favorit dan sering minta dibacakan, suruhlah suatu waktu dia menceritakan sendiri cerita favoritnya itu dengan bahasanya sendiri. Bisa juga dengan cara, Anda bacakan ceritanya itu tetapi jalan ceritanya berbeda (sengaja dibuat salah dengan dibuat berbeda). Anak Anda pasti akan segera protes dan meluruskan cerita seperti yang diketahuinya.
  5. Beri penekanan dan pengulangan setiap hal yang mengandung unsur-unsur bilangan dan hitungan, ukuran jarak, berat, waktu, perbandingan, dan sebagainya. Ajukan pertanyaan yang berkaitan dengan hal itu. Misalnya pada cerita berikut ini, “Di sebuah hutan yang lebat tinggallah sekelompok binatang, yang terdiri dari lima ekor gajah, kelima ekor gajah itu masing-masing namanya Kaka, Kiki, Keke, Koko, dan Kuku.”, langsung Anda tanyakan: “Di hutan gajahnya ada berapa?”, “Namanya siapa aja ya?”
  6. Jika memungkinkan, Anda bisa mencarikan anak Anda bacaan cerita yang memang didalamnya mengandung matematika. Saya memiliki buku cukup bagus, judulnya “Humor Matematika”. Lewat seorang tokoh jenaka, persoalan-persoalan matematika diselipkan dalam setiap ceritanya.
  7. Simaklah jika tiba giliran anak Anda bercerita. Ajukan berbagai pertanyaan untuk merangsang imajinasinya ketika bercerita.

Satu catatan menarik yang sempat saya temukan berkenaan dengan kegiatan “bercerita”, ada sebuah penelitian yang menyebutkan bahwa ketrampilan bercerita adalah prediksi kemampuan matematika anak 2 tahun ke depan.  Lewat bercerita anak diajarkan bagaimana berimajinasi.
Pada kenyataanya, imajinasi itu memang diperlukan dalam matematika. Banyak ilmuwan terkemuka berhasil menemukan teori-teorinya bermula dari daya imajinasi cerdasnya yang cukup tinggi.
Jadi kesimpulannya, segeralah berburu buku-buku cerita untuk anak Anda dan selamat berimajinasi bersama mereka ^_^!

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More